Selasa, 20 Juli 2010

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

PEMAMFAATAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN


Faisal
Abstraksi: Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktek desain, pengembangan, pemakaian, pengelolaan dan evaluasi, proses dan sumber untuk belajar. Teknologi telah memungkinkan adanya nilai kecepatan dan peningkatan mutu pembelajaran pada lembaga pendidikan yang pada beberapa tahun yang lalu masih merupakan impian. Kita telah melihat bagaimana lembaga pendidikan telah memamfaatkan kekuatan teknologi untuk membangun suatu lulusan pendidikan dan pelayanan yang lebih bermutu untuk para pelanggan. Hal ini berarti bahwa teknologi membawa kita lebih menyenangi dan menikmati mamfaat dari pembelajaran dan pekerjaan.
Kemajuan teknologi memberikan peluang untuk melakukan kegiatan pembelajaran kapan dan dimanapun, hal ini berarti bahwa kegiatan pembelajaran dapat terjadi pada tempat dan waktu yang sama atau pada tempat dan waktu yang berbeda.

Kata kunci: Pemamfaatan, Teknologi Pembelajaran, Kualitas, dan Pendidikan.


PENDAHULUAN
Pada era globalisasi pengetahuan manusia semakin berkembang akibatnya pengetahuan seseorang akan ketinggalan dan tidak kompetitif manakala tidak mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi. Agar pengetahuan dan teknologi selalu mukthahir, maka haruslah dikembangkan cara-cara pembelajaran berbasis kompetensi teknologi pembelajaran.
Munculnya pengguna teknologi tinggi dalam dunia pendidikan akan telah menciptakan perubahan yang cepat pada organisasi, manajemen, dan proses. Organisasi yang dapat bertahan dalam era persaingan adalah organisasi yang mempunyai karakteristik sebagai berikut: diarahkan dengan visi yang jelas, lintas fungsi, oragnisasi lebih mendasar, berorientasi jaringan global, berbaisi teknologi informasi, berfokus pada mutu terpadu, mempunyai hubungan yang baik dengan pelanggan, fleksibel dan mudah menyesuaikan, inovatif dan mengembangkan kewiraswastaan.
Hal ini berati terciptanya tempat kerja, organisasi dan pekerja yang baru yang berbeda dengan sebelumnya. Pekerjaan atau tugas baru memerlukan kompetensi yang baru pula. Pekerja harus memiliki kompetensi; pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan hubungan antar manusia dalam melaksanakan pekerjaan dan tugasnya.Tekanan untuk menggunakan teknologi tinggi, khusus computer, akan menciptakan tenaga kerja “wired or cyberspace workers”; mereka dilingkapi dengan perangkat elektronik yang lebih maju.
Hambatan utama Teknologi Pembelajaran adalah factor waktu pegembangan, biaya, dan SDM. Biaya pengembangan pada yahap awal akan tinggi namun untuk jangka panjang merupakan investasi sebab akan lebih murah kualitas pemamfaatannya.
Suatu hal yang ironis dalam era kemajuan teknologi sekarang ini bila seseorang yang telah menyelesaikan studi melalui proses pembelajaran jarak jauh atau dengan sarana teknologi maju dianggap kurang berbobot dan belum dapat sepenuhnya diterima dimasyarakat. Sebenarnya yang perlu dilihat dari seseorang yang telah menyelesaikan program studi adalah seberapa jauh yang bersangkutan memiliki daya nalar, kreativitas dan prestasi kerja, dan jangan dipandang hanya dari segi gelar yang disandangnya.

PENGERTIAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Menurut Seels and Richey, 1994. menjelaskan bawhwa Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktek desain, pengembangan, pemakaian, pengelolaan dan evaluasi, proses dan sumber untuk belajar. Dari difinisi ini terdapat lima istilah yaitu; desain, pegembangan, pemakaian, pengelolaan dan evaluasi istilah ini merupakan domain dasar dan setiap domain dasar terdiri dari beberapa sub domain bawaan dan katagori, sebagai berikut;
1. Domain desain mencakup; desain system pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran, dan karakteristik pembelajaran.
2. Domain pengembangan diorganisasikan menjadi empat katagori yaitu; teknologi cetak, teknologi audio visual, teknologi berdasar computer, dan teknologi terpadu.
3. Domain pemakaian mencakup; pemamfaatan media, difusi dan inovasi, penerapan dan pengembangan, serta kebijakan dan peraturan.
4. Domain pengelolaan meliputi; pengelolaan system penyampaian dan pengelolaa informasi.
5. Domain evaluasi meliputi; analisis masalah, pengukuran dan penelitian.

Teknologi Pembelajaran terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak.
1. Perangkat Keras (Hardware) adalah seperangkat teknologi yang dipergunakan untuk mendukung perangkat lunak dalam upaya untuk memfaatkan isi pesan. Dalam proses pendidikan terdapat dua macam kegiatan yang dapat dilakukan dengan perangkat keras, yaitu passive dan active learning. Greg Kreasley (1984) mengambarkannya sebagai berikut:

Model Perangkat Keras







Audiovisual Film/video Computer Telecommunication.


2. Perangkat Lunak (Sofware) merupakan teknologi yang tidak berupa program atau kegiatan (metode dan teknik). Hal ini digambarkan berikut ini:

Model Perangkat Lunak








Instructional Job aids Behavior Learning
System desing Modeling Strategies


Dari uaraian diatas yang perlu diperhatikan adalah bahwa: a. Pengembangan system instruksional dan b. Strategi/ metodologi pembelajaran hendaknya disesuai dengan keberadaan teknologi yang tersedia.
Menurut perkiraan ahli teknologi pendidikan pemampaatan perangkat lunak dank eras computer menjelang tahun 2000 semakin berkembang seperti CD/ROM, CAD, CAM, Interactive videp, CML dan lain sebagainya, sehingga perenan pengajar akan lebih kecil begitu pula materi pelajaran cetak juga akan berkurang. Pemamfaatan teknologi pembelajaran, khususnya Hi-tech akan memberikan harapan yang lebih besar terhadap pencitaan tenaga terdidik yang mempunyai kompetensi yang tinggi untuk memberikan kemudahan dalam proses belajar mengajar secara mandiri.

PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI
Pembelajaran berbasis teknologi semakin meningkat dengan cepat, khususnya pada metode penyampaian dan pendukung dalam pembelajaran. Pembelajaran Berbasis Teknologi (PBT) menjadi suatu kecenderungan dan sarana utama dalam metode dan teknik penyampaian dalam proses pembelajaran, yang memerlukan pada sistim penyampaian dengan perangkat electronic yang sekarang dikenal dengan istilah E-Learning, seperti dalam presentasi, metode, interaktif multimedia, videoconferencing, virtual reality, group ware, EPSS, internet, satellites, e-mail, voice mail, dalan lain sebagainya. Aplikasi teknologi ini sangat nyata dan sebaga sarana yang berorientasi tinggi dalam percepatan pembelajaran dalam pendidikan formal maupun non formal.

Pemamfaatan teknologi didorong oleh beberapa factor antara lain:
1. Pengehematan waktu.
2. Biaya pendidikan dan pelatihan semakin meningkat.
3. Penggunaan komputer dalam proses belajar semakin intensif.
4. Kebutuhan pelatihan “Just-In-Time”semakin tinggi.
5. Orang bekerja semakin sibuk, sehingga pembelajaran sambil bekerja semakin diperlukan.
6. Pada situasi tertentu PBT menjadi suatu cara pembelajaran yang sangat efektif, efesien, dan fleksibel.
7. Pembelajaran dapat berlangsung kapan dan dimana saja.
8. Peserta didik dapat mengatur waktu dan cara belajarnya sendiri (self-pced learning).
9. Dengan tersedianya teknologi, peserta didik akan lebih berpeluang dan konsisten mengikuti pembelajaran.
10. Dll.

Teknologi HIGH-TECH sering diperbincangkan baik dalam kontek Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) melalui pendidikan dan pelatihan, sebagai slah satu strategi dalam pembelajaran. Mamfaat teknologi high-tech baik dalam pendidikan maupun dalam pelatihan adalah meningkatkan efektivitas dan efesiensi proses pembelajaran. Pemamfaatan teknologi High-Tech dalam proses pendidikan dan pelatihan dewasa ini semakin banyak dipergunakan khususnya dinegara maju.
Proses penggunaan teknologi dalam PSDM di masa depan cukup cerah, menurut survai majalah “Training Magazine” pada bulan Oktober 1995 sda Oktober1996, menunjukan pengguna teknologi dalam metode intruksional semakin meningkat. Kecenderungan penggunaan teknologi dalam pelatihan dan pengembangan ditempat kerja akan sangat meningkat. Pelatihan dan teknologi mempunyai saling ketergantungan dengan potensi yang tidak terbatas.
Dengan adanya perubahan teknologi yang cepat berdampak pada kencenderungan kebutuhan kompetisi yang tinggi dan pola pembinaan SDM harus berorientasi pada hasil dengan asfek kompetisi sesuai dengan kebutuhan, biaya yang relative rendah, waktu penyelenggaraan yang relative singkat. Oleh karena itu pemafaat teknologi pendidikan, khususnya teknologi Hi-tech akan memberikan harapan yang lebi besar terhadap penciptaan tenaga terdidik yang memiliki daya saing berkompetisi. Teknologi ini merupakan kemudahaan dalam aktivitas proses pembelajaran untuk mencapai tujuan. Tidak mengherankan apabila ada peserta didik yang melakukan aktivitas pembelajaran secara mandiri (Self-directed learning) telah dapat memperoleh sertifikasi dan kualifikasi sesuai dengan standar yang telah berlaku.
Seperti halnya dibeberapa Negara maju seperti di Inggeris telah berkembang dengan pesat system pembelajaran jarak jauh dan atau mandiri, baik untuk pembelajaran ilmu-ilmu social maupun ilmu-ilmu eksakta dan teknik yang dilakukan dengan memamfaatkan teknologi computer, telekomunikasi, video dan lain lain, yang dijadikan sarana atau media dalam aktivitas pembelajaran. Hal yang sama juga telah berkembang pada pendidikan tinggi jarak jauh antara kota atau antara Negara, sehingga seorang mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan tampa duduk dibangku perguruan tinggi secara berkesinambungan, akan tetapi dilakukan dengan self study self directed learning, maupun dengan cara action learning ditempat pekerjaan yang pada akhirnya dapat memperolah ijasah atau gelar keserjanaan. Namun perlu dimaklumi bahwa keberhasilan proses belajar yang demikian sangat tergantung pada motivasi, ketekunan, dan disiplin serta ketersediaan media teknologi sebagai serana dan prasarana yang mendukung.

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN PADA PSDM
Metode penyampaian pembelajaran konvensional yang dilakukan guru, dosen, dan instruktur selama ini masih relative berpusat pada penyaji (teacher-centered) dalam kelas sehingga ada kencenderungan kurang komunikatif dan intreraktif. Sementara metode dan teknik penyampaian yang seharus hendaknya lebih diarahkan pada konstruktivisme, intreraktif, lebih komunikatif dan seharusnya berpusat pada peserta didik (learner centered) pasa setiap proses pembelajaran, baik tetap muka dalam kelas (classroom-led learning) maupun dalam bentuk pembelajaran jarak jauh yang diintegrasikan dengan media akan membawa program menjadi efektif dan efisien. Bernardin (1993), mejelaskan bawahwa Metode dan teknik penyampaian pada umum dapat dibagi dalam dua katagori
1. Metode informasional yang meliputi kuliah atau ceramah, audiovisual, studi sendiri, dan instruksi terprogram.
2. Metode eksperiensial yang meliputi OJT, CBT, simulator, permainan, studi kasus atau analisis, bermain peran, model perilaku dan pelatihan sensitivity.
Sebagaimana yang diamati bahwa pembelajaran saat ini akan sangat bergantung pada penggunaan teknologi seperti computer, multimedia, interactive video, pembelajaran jarak jauh. Hal ini berarti bahwa tantangan masa depan dengan pentingnya penginteraksian teknologi pembelajaran dalam kehidupan berorganisasi telah menjadi kenyataan yang meningkat bagi bagi pimpinan diseluruh dunia. Pada pimpinan lembaga pendidikan menaruh perhatian yang besar dalam pemamfaatan teknologi dengan alasan untuk:

1. Menjaga tingkat perubahan teknologi ditempat kerja.
2. Perluasan efektivitas teknologi pembelajaran yang baru.
3. Mengetahui kapan dan dimana menetapkan teknologi pembelajaran yang baru.
4. Mengintreraksikan teknologi yang ada denagan teknologi pembelajaran yang baru.
5. Mengusahakan manajemen, karyawan dan dosen untuk dapat menerima teknologi pembelajaran ditempat kerja.
Dalam upaya penciptaan tenaga kerja berbasis pengetahuan tuntutan pembelajaran berkesinambungan dengan pemamfaatan teknologi telah menjadi kebutuhan yang tidak terelakan. Pengintraksian teknologi pembelajaran dan kehidupan organisasai merupakan keharusan sebagai cara dalam melaksanakan percepatan dalam meningkatkan kemampuan dan kompetensi pekerja sebagai upaya dalam mempertahankan dan meningkatkan kinerja, produktivitas dan daya saing.

PERAN TEKNOLOGI PADA PEMBELAJARAN
Teknologi memberi pengaruh pada proses pembelajaran baik dilaembaga pendidikan maupun ditempat kerja. Peran teknologi dibidang pendidikan terdapat pada lima asfek teknologi yang mendorong perubahan di bidang pendidikan (Salisbury, 1996), yaitu;
1. Systems Thingking: Teknologi memberikan kerangka umum berpikir sitem, di mana sesuatu berhubungan dan saling tergantung satu dengan yang lainnya dalam upaya mencapai tujuan. Sistems Thingking ini menjadi dasar empat jenis teknologi lainnya yang dapat melakukan perubahan dibidang pendidikan.
2. Systems Desing: Teknologi bertujuan untuk merancang dan membangun system baru.
3. Quality Science: Pengetahuan mutu adalah aplikasi systems thingking pada manajemen dan masalah dalam memproduksi barang dan jasa agar dapat memenuhi kepuasan pelangan.
4. Change Management: Teknologi diaplikasikan pada asfek manajemen dalam menyelaraskan inovasi dan perubahan.
5. Instructional Technology: teknologi Systems Tehingking ini diaplikasikan pada instruksi dan pembelajaran.
Dari kelima aspek ini merupakan teknologi yang menjadi dasar dalam melakukan perubahan dan perbaikan di bidang pendidikan menuju sasaran pendidikan yang kompetitif. Dengan kemampuan teknologi mengubah berbagai asfek kegiatan pada proses kerja dan pembelajaran, mendorong organisasi menciptakan technology based organization, baik ditempat kerja maupun pada pembinaan SDM. Pembelajaran dengan pemamfaatn teknologi elektronik (E-learning) merupakan salah satu teknologi yang dapat mewujudkan tujuan organisasi untuk menjadi organisasi pembelajaran yang berbasisi pengetahuan (Technology-based Learning Oranization).
Teknologi dengan drastic telah mengubah lingkungan tempat kerja. Pekerja tidak mutlak harus bekerja dikantor. Perusahaan dapat bekerja sama dan bersaing satu dengan yang lainnya pada waktu yang sama. Pelanggan dapat melakukan pengawasan atas produk dan pelayanan. Karyawan dan temannya dapat bekerjasama secara dekat satu dengan yang lainnya sekalipun tidak pernah bertemu secara nyata. Tenaga kerja pada suatu perusahaan dalam satu kantor akan semakin sedikit jumlahnya. Mereka dapat bekerja dan berhubungan di mana dan kapan saja. Hal ini sebagai konsekwensi kemajuan teknologi pada setiap kegiatan.
Menurut Marquardt, et al (1999) terdapat 14 cara teknologi melakukan transformasi ditempat kerja.
1. Teknologi merubah cara penyelesaian pekerjaan baik pada produksi, koordinasi atau manajemen.
2. Teknologi mampu berintegrasi penuh dengan fungsi-fungsi bisnis.
3. Teknologi menciptakan kemungkinan perusahaan menjadi perusahaan global
4. Teknologi mendorong perubahan dasar pada struktur organisasi.
5. Teknologi memberdayakan organisasi melakukan transformasi, dari birokrasi kejaringan dan kerjasama dalam oprasional dan pemikiran.
6. Teknologi memerlukan kompetensi dan keterampilan baru bagi semua pekerja.
7. Teknologi menyediakan lebih banyak peluang dan kekutan bagi pelanggan.
8. Teknologi mempengaruhi sistim imbalan bagi pekerja.
9. Teknologi memberi peluang untuk memunculkan organisasi virtual.
10. Teknologi mempengaruhi cara kerja pekerja.
11. Teknologi mentransfer pengetahuan lebih cepat dan efisien diantara pekerja danb seluruh organisasi.
12. Teknologi mempengaruhi bagaimana pelatihan dirancang dan disampaikan.
13. Teknologi mempenagruhi bagaimana pengetahuan dikelola.
14. Teknologi mempengaruhi bagaimana organisasi belajar.
Namun perlu dipahami secara arif dan bijaksana bahwa teknologi tidak dapat sepenuhnya dipandang sebagai suatu yang dapat mengantikan pekerja, akan tetapi diartikan teknologi dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan dan memberdayakan pekerja untuk meningkatkan kinarja yang lebih efektif dan efisien.


PENUTUP
Penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran mutlak diperlukan untuk efektivitas dan efisiensi program karena memperlihatkan mamfaat nyata, oleh karena itu lembaga pendidikan dituntut bekerja keras agar dapat mengikuti dan menyesuaikan perkembangan teknologi dalam upaya menciptakan kelulusan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan stakeholder. Teknologi pembelajaran seperti LAN, WAN, IMD, Interanet, dan Internet mempunyai peluang berkembang dan menjadi strategi pembelajaran, sekalipun terdapat beberapa hambatan. Namun hakekatnya teknologi pembelajaran akan memberikan kemudahan dan fasilitas dalam proses pembelajaran.







DAFTAR RUJUKAN

1. Bassi, Laurie J, et al (1996), “Postion Your Self for The Future” AST.
2. Brill, Peter L (1997), “ The Four Levers of Corporate Change”, Amacom, New York.
3. Bernadin, H. John et al (1993) Human Resource Management”. Me Graw-Hill, Ne York.
4. Garg, Rajiv (1996) “Intraktive Video Tele-training as an Emerging Techology”, ED Education at a distance, March 1996.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar